Feelings
Yes..just like a song title haha..
can written thoughts describe a person? only when they're honestly written. am i honest? am i a good person? only God knows and can judge His own creation..
Yes..just like a song title haha..
Posted by Wikan Sarwawidyasari at 10:08 PM 0 comments
Labels: dislike, feeling, feelings, hate, like, love, special sense
Well just crossed my mind..i feel when i am tired of now, it really helps to get back to the old times by looking at old pictures, watching old videos, reading diary and even reading this blog of mine. It sort of reminding you of who you were, who you really are and what you have accomplished so far. It is a good feeling actually in return.
Posted by Wikan Sarwawidyasari at 11:02 PM 0 comments
Labels: feeling good, future, then for now
Getting older, I just feel more important to make trace of my life. Sometime ago I did not really put attention to that. But recently, I began to feel that it would be nice if we can make our history documented, recorded, so that we can look back to see and enjoy that. Or probably other people will be able to see my life and who I have been when I am not in this world anymore.
Posted by Wikan Sarwawidyasari at 3:01 PM 0 comments
Labels: life history, memories, memory, record of life
I guess i need to start writing about this worldwide event that have been going on for around 4 months..and we do not know for sure when it is going to last entirely.
Posted by Wikan Sarwawidyasari at 7:25 PM 0 comments
Labels: balance, human, life balance, living being, nature
I think human is quite receptive to the environment. Perhaps what trigger them can be different but somehow people behave depend on their environment, what they see, what they catch by their senses, and then formulate feedbacks that can result in what they feel, what they say and what they think or assume.
Tuhan menciptakan manusia dengan segala kesempurnaannya yang unik. Tidak ada manusia yang identik, bahkan saudara kembar pun.
Mungkinkah Tuhan menginginkan ciptaanNya untuk menjalani jalan hidup yang sama?
Kuyakin tujuan hidupku untuk kembali kepadaNya. Tapi dengan sedemikian banyak perbedaan dan keunikan yang Tuhan berikan kepada tiap ciptaanNya, mungkinkah Dia mau mereka untuk mengikuti jalan yang sama?
Dengan segala kejadian, perasaan, pengalaman tiap manusia yang berbeda yang telah terjadi atas kehendakNya, apakah aku masih sedemikian bodohnya untuk mengingkari perbedaan dan bersikukuh untuk menjalani kesamaan yang semu yang bertentangan dengan keunikan manusia masing-masing? Keunikan dari Yang Maha Agung, Yang Maha Kuasa, Penciptaku.
Mengapa aku tidak mulai bersinkronisasi dengan keunikanku, berusaha memahami Tuhan dari kreasiNya yang terdekat yaitu diriku sendiri. Berusaha mendengarNya lewat kata hatiku yang terdalam.
Semua orang tahu bahwa manusia sudah dibekali oleh akal budi yang menuntun jalannya sesuai dengan kodratnya. Tapi seberapa banyak manusia yang benar-benar menggunakan akal budinya untuk kembali kepadaNya?
Pernahkah aku mempertanyakan suatu hal benar cocok untukku?
Pernahkah aku tidak yakin akan sesuatu karena alasan yang tidak jelas?
Atau malah langsung yakin tanpa mengetahui sesuatu dengan lebih detail?
Bukankah itu sebenarnya adalah akal budiku yang berbicara untuk menyesuaikan diri dengan keunikanku?
Sejatinya jalan hidup memang bukan untuk dipertentangkan karena tiap manusia punya masing-masing. Jika akhirnya tetap dipaksakan untuk sama, bisa jadi malah jadi tersesat dan tidak kunjung sampai ke tujuan mulianya yaitu kembali kepadaNya. Karena kembali kepada Penciptaku maupun mengalami Tuhan dengan nyata seharusnya tidak hanya terjadi setelah kematianku.
Posted by Wikan Sarwawidyasari at 2:27 PM 0 comments
Posted by Wikan Sarwawidyasari at 8:39 PM 0 comments
Labels: betterlife, feelings, friends, losing, sadness, shocking, special friend